Penulis : Vintana Sihotang
Editor Cover & Teks : Muhammad Gleam Mulyawan
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh dan Salam Sejahtera bagi kita semua. Halo kawan-kawan HIMASIS!
Pergi ke Bandung bareng Dian,
tidak lupa untuk beli duren.
Halo sobat pembaca sekalian,
HIMASIS ARTIKEL kembali dengan tema yang keren!
Di zaman digital seperti sekarang, sistem informasi menjadi bagian penting dalam hampir setiap aspek kehidupan. Mulai dari perusahaan, sekolah, bahkan pemerintah, semua bergantung pada sistem ini. Tapi, ada hal besar yang juga muncul: ancaman terhadap keamanan dan privasi. Tantangan ini bukan hanya soal data bocor atau akun yang dibobol, tapi lebih dalam lagi, soal kepercayaan dan perlindungan informasi. Mari kita kupas bersama apa saja tantangan terbesar yang dihadapi di era digital ini.
Ancaman Serangan Siber yang Terus Berkembang
Kita semua tahu serangan siber itu nyata, tapi jenis dan skala serangannya terus berkembang. Peretasan, malware, phishing, hingga ransomware, semua bisa terjadi pada siapa saja. Serangan ini gak cuma merugikan secara finansial, tapi juga bisa menghancurkan reputasi. Bahkan, bisa bikin perusahaan atau institusi kehilangan kepercayaan publik dalam waktu singkat.
Solusi: Perusahaan bisa mulai dengan meningkatkan keamanan dasar, seperti menggunakan firewall, enkripsi data, dan pelatihan keamanan untuk karyawan. Intinya, jangan remehkan faktor manusia, karena banyak serangan justru terjadi lewat kelalaian yang kelihatan sepele.
Sumber gambar: https://www.beat102103.com/news/setu-issues-statement-on-waterford-campus-cyber-attack-1180862
Privasi Pengguna di Platform Digital
Kita sering banget dengar soal data pribadi yang bocor dari aplikasi atau platform tertentu. Saat ini, banyak aplikasi mengumpulkan data kita untuk berbagai tujuan, dari personalisasi iklan sampai analisis data. Tapi, kalau data kita jatuh ke tangan yang salah, dampaknya bisa besar. Bagi banyak orang, ini adalah ancaman serius terhadap privasi.
Solusi: Aplikasi perlu lebih transparan dalam mengelola data pengguna, dan penting juga bagi kita sebagai pengguna untuk sadar dan hati-hati dalam mengatur pengaturan privasi. Dengan adanya regulasi seperti GDPR di Eropa, ada standar tertentu yang mengharuskan perlindungan data pribadi. Idealnya, semua platform mematuhi aturan semacam ini.
Sumber gambar: https://cyberhub.id/pengetahuan-dasar/privasi-data-ancaman
Keamanan Data di Cloud
Saat ini, penyimpanan berbasis cloud sedang populer karena efisien dan mudah diakses dari mana saja. Tapi, data yang disimpan di cloud juga bisa jadi incaran. Banyak serangan besar terjadi karena ada celah keamanan di cloud yang bisa dieksploitasi oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Solusi: Memilih penyedia cloud yang andal itu penting, tapi jangan lupa, perusahaan juga bisa menambahkan lapisan keamanan tambahan seperti enkripsi untuk data yang disimpan di cloud. Tujuannya, supaya data tetap aman meski ada yang berusaha mencurinya.
Sumber gambar: https://itgid.org/insight/artikel-it/cloud-security-pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contohnya/
Pengelolaan Identitas dan Akses (IAM)
Tantangan berikutnya adalah mengelola identitas dan akses di dalam sistem. Bayangkan, kalau semua orang bisa mengakses semua data, risikonya akan sangat besar. Tanpa pengaturan yang ketat, akses yang diberikan bisa saja disalahgunakan.
Solusi: Menggunakan sistem otentikasi berlapis, seperti otentikasi dua faktor, dan mengatur akses sesuai kebutuhan setiap orang bisa membantu menurunkan risiko. Jangan lupa juga untuk mengecek dan melakukan audit akses secara berkala.
Sumber gambar: https://www.centraldatatech.com/id/blog-news/bahas-tuntas-identity-and-access-management-iam/
Kepatuhan Terhadap Aturan Privasi Data
Di banyak negara, regulasi privasi data semakin ketat, seperti GDPR di Eropa dan UU Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Ini artinya, perusahaan tidak bisa sembarangan mengelola data pribadi pengguna. Jika tidak mematuhi aturan, bisa dikenakan sanksi yang berat.
Solusi: Menerapkan sistem dan kebijakan yang sesuai dengan regulasi ini sangat penting. Selain itu, tim yang khusus memantau dan memastikan kepatuhan bisa sangat membantu.
Sumber gambar: https://www.dqsglobal.com/id-id/informasi/blog/audit-perlindungan-data-memastikan-kepatuhan
Teknologi Baru Membawa Risiko Baru: IoT, AI, dan Big Data
Teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data memang canggih, tapi juga punya risiko. IoT misalnya, punya banyak perangkat yang terhubung internet, yang artinya banyak celah keamanan. AI dan big data juga kadang dianggap berlebihan dalam memantau dan mengumpulkan informasi.
Solusi: Teknologi ini memang membawa kemajuan besar, tapi perlu aturan khusus yang membatasi pemanfaatannya. Transparansi juga sangat penting, agar orang paham bahwa teknologi yang digunakan aman dan tidak melanggar privasi mereka.
Sumber Gambar: https://bds-sby.telkomuniversity.ac.id/mengenal-iot-big-data-dan-ai-sebagai-3-pilar-digital-masa-depan/
Kesimpulan
Era digital memang memberikan banyak kemudahan, tapi juga membawa tantangan besar terkait keamanan dan privasi. Serangan siber, kebocoran data, hingga risiko keamanan dari teknologi baru menjadi perhatian serius yang perlu kita sikapi bersama. Dengan langkah pencegahan dan kebijakan yang tepat, kita bisa menjaga sistem informasi tetap aman dan tepercaya.
Sekian update HIMASIS ARTIKEL di bulan November, dengan judul Keamanan dan Privasi dalam Sistem Informasi: Tantangan di Era Digital. Sampai jumpa dan natikan kembali update HIMASIS ARTIKEL selanjutnya yaa. Terima kasih telah membaca, kiinformasi ini bermanfaat bagi sobat pembaca!
#SALAMPERUBAHAN
#BERSATUDALAMMANFAAT