Penulis: Mohaqi Dwi Kartiko
Editor Cover dan Teks: Vintana Sihotang
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Dan salam damai sejahtera bagi kita semua. Halo sobat HIMASIS!
Bintang berkelip di langit yang biru,
Selamat datang, para pembaca yang cerdas!
HIMASIS ARTIKEL terbaru siap untukmu,
Informasi menarik, menambah wawasan yang luas.
Haloo sobat pembaca yang setia, kembali lagi bersama HIMASIS ARTIKEL yang selalu bawakan tema keren terutama di bidang teknologi informasi. Sebagai mahasiswa yang peka terhadap teknologi, pasti sudah tidak asing lagi dengan teknologi AR atau Augmented Reality. Mari kita bahas bagaimana peran Augmented Reality untuk Visualisasi Desain Kendaraan di Industri Otomotif.
Di era digital ini memberikan pengaruh yang signifikan pada industri otomotif, dengan kemunculan teknologi Augmented Reality (AR) semakin memegang peranan penting, terutama dalam visualisasi desain kendaraan. Penerapan AR tidak hanya memungkinkan para desainer untuk menciptakan prototipe yang lebih interaktif, tetapi juga mempercepat proses pengembangan produk dan meningkatkan kolaborasi tim.
Apa itu Augmented Reality?
Pada dasarnya Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang memperoleh penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata. Bentuk AR ini biasanya berbentuk kacamata atau bisa disebut smart glasses atau HMD (head-mounted display )
Cara kerja Augmented Reality?
Cara kerja teknologi ini menggunakan SLAM atau Simultaneous Localization and Mapping, sensor dan pengukur kedalaman. Seperti untuk pengukuran data sensor yang berfungsi sebagai alat untuk menentukan suatu lokasi dan menghitung jarak dari lokasi sebelumnya ke lokasi tujuan. Dan proses ini tak lepas dari komponen pendukung lainnya, seperti berikut ini:
1.Kamera dan Sensor
Kamera dan sensor digunakan untuk mengumpulkan data informasi yang berkolaborasi dengan pengguna, lalu dikirimkan untuk kemudian diproses. Kamera pada perangkat seperti ponsel memiliki kemampuan untuk memeriksa lingkungan dan data yang diperoleh, selain itu fungsi kamera lainnya adalah untuk menemukan barang fisik dan menghasilkan objek 3D.
2.Proyeksi
Mengacu pada proyektor kecil, seperti headset AR misalnya karena alat ini bisa dipakai untuk mengambil informasi dari sensor. Setelah itu memproyeksikan konten yang terkomputerisasi ke permukaan untuk kemudian dilihat.
3.Refleksi
Terdapat cermin yang fungsinya membantu mata manusia dalam melihat gambar secara virtual. Beberapa memiliki variasi cermin yang ditekuk dan yang lain memiliki cermin sisi ganda, fungsinya memantulkan cahaya ke kamera dan ke mata pengguna.
Jenis teknologi augmented reality:
1. Marker Based Augmented Reality
Beberapa orang menyebutnya image recognition. Karena jenis AR ini memerlukan objek visual khusus dan kamera untuk memindainya. Objek visual bisa berbentuk apa saja, dari kode QR yang dicetak hingga simbol khusus. Perangkat AR ini juga menghitung posisi dan orientasi marker untuk memposisikan konten. Dengan begitu, marker akan menampilkan animasi digital yang dapat dilihat oleh pengguna.
2.Markerless Augmented Reality
Jenis ini yang menjadikan Augmented Reality dipakai secara luas. Markerless AR menggunakan teknologi GPS, pengukur kecepatan, kompas digital serta akselerometer yang tertanam dalam perangkat untuk menyediakan data berdasarkan lokasi kamu.
3.Teknologi markerless augmented reality
Pada perangkat smartphone kamu memiliki ketersediaan fitur pendeteksian lokasi. Jenis ini umum digunakan untuk memetakan arah, dan aplikasi seluler berbasis lokasi lainnya.
4.Projection Based Augmented Reality
Projection based Augmented Reality bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan real. Dalam beberapa kasus memungkinkan pengguna untuk berinteraksi seperti hologram. AR ini mampu mendeteksi interaksi antara pengguna dengan proyeksi melalui perubahannya.
5.Superimposition Based Augmented Reality
Superimposition Based Augmented Reality mampu mengganti tampilan asli dengan augmented, baik full maupun sebagian. Disinilah object recognition memainkan peranan penting
Manfaat nyata dalam industri otomotif:
Penggunaan head-mounted display (HMD) dalam perakitan kendaraan, terutama dalam detail yang lebih kecil dan membutuhkan kesesuaian yang tinggi. Perangkat AR ini dapat meningkatan presisi dan efisiensi karena dalam perakitan sudah terprogram dengan baik dan ditampilkan secara rinci.
Sumber gambar: https://smarttek.solutions/blog/ar-in-the-automotive/
Selain dalam perakitan yang menggunakan HMD ini, saat ada perbaikan/ service teknisi memeriksa bagian tertentu pada mobil, HMD akan menampilkan lapisan digital yang memberikan rincian teknis, pengaturan torsi, petunjuk servis, dan informasi lainnya yang mana akan sangat mempermudah teknisi dalam mendapatkan informasi terkait mobil yang sedang di perbaiki.
Sumber gambar: https://smarttek.solutions/blog/ar-in-the-automotive/
Dengan penerapan Augmented Reality dalam visualisasi desain kendaraan, industri otomotif memasuki era baru yang penuh inovasi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kreativitas, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengalaman pengguna yang lebih baik. Mari kita terus mengikuti perkembangan ini dan menyambut masa depan otomotif yang lebih canggih dan menarik.
Sekian HIMASIS ARTIKEL di bulan Oktober. Sampai jumpa pada HIMASIS ARTIKEL selanjutnya yaa. Terima kasih telah membaca, dan semoga informasi ini bermanfaat bagi sobat pembaca!
#SALAMPERUBAHAN
#BERSATUDALAMMANFAAT